Sabtu, 31 Mei 2008

became what?part1

dari zaman saya kecil,sekarang masih kecil juga sih..saya sangat mengagungkan sekali bila di masa depan enjadi seorang dokter anak gak tau kenapa..mungkin asumsi saya pada saat itu dokter anak adalah seseorang yang sangat mengerti apa yang kita inginkan..seperti setelah saya disuntik akan diberikan permen,kue & umpan2 lainnya yang membuat saya terlena dan lupa akan rasa sakit.dan saya berpikir pula bahwa menjadi dokter anak berarti akan selalu dekat dengan anak-anak,bergembira bermain bersama.penolong anak kecil bagaikan malaikat tanpa tahu bayarnya mahal banget ...itulah bayangan tentang profesi dokter spesialis anak ketika saya berumur 5-10 tahun.dan ketika saya masih kecil juga di umur 13 tahun ini saya malah merasa profesi yang saya idam-idamkan itu sangatlah melelahkan,membutuhkan studi dalam waktu lama dan biaya yang fantastis.tetapi sebenarnya bukan itu permasalahannya,faktor usia,dan kesadaran open minded terhadap diri dan orang lain lebih menjadikan cita-cita saya yang dulunya dokter menjadi seorang psikolog.gak jauh-jauh amat sih,seorang ahli kejiwaan.saya ingat sekali waktu itu kakek buyut saya berkata "suatu hal sebelum dilaksanakan coba rasakanlah,resapilah''.saya pernah bilang ke kakek buyut saya saya sangat ingin menjadi seorang psikologi,lalu la berkata "berarti kamu harus mempelajari jadi psycho dong?bukankah kamu harus resapi dulu suatu materi sebelum menjadi teori".wah gawat juga kalau dipikir-pikir ya...tapi semua hal di dunia ini punya sisi negatif dan positifnya lah...kita bakalan cepet mati dong kalau menganggap semua hal itu beban.

2 komentar:

Vany Naura mengatakan...

heii Mut..
udaa dibuka ni blog nya,,
buka blog guw juga loh!! hhe

mutia cintya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.